BUDAYA
Summarized By Besti Verawati (Majoring In Departement Of Community Nutrition)
Based on Ujang Sumarwan. 2003. Prilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam pemasaran (Consumer Behavior:Theory and Aplication in Marketing)
Budaya adalah seala nilai, pemikiran, symbol yang mempengaruhi prilaku, kepercayaan, dan kebiasaan seorang dan masyarakat. Budaya bukan hanya yang bersifat abstrak seperti nilai, pemikiran dan kepercayaan; budaya bisa berbentuk objek material, rumah, kendaraan, peralatan elektronik, pakaian, adalah contoh-contoh produk yang bisa dianggap sebagai budaya suatu masyarakat. Undang-undang, makanan, minuman, musik, teknologi, dan bahasa adalah beberapa contoh lain dari budaya suatu masyarakat. Suatu nilai-nilai bisa dianggap sebagai makna budaya (cultural meaning) jika semua orang dalam sebuah masyarakat memiliki pemahaman yang sama terhadap nilai-nilai tersebut.
Unsure-unsur budaya adalah nilai, norma, motos, symbol. Nilai adalah kepercayaan atau segala sesuatu yang dianggap penting oleh seseorang atau suatu masyarakat. Norma lebih spesifik dari nilai. Norma akan mengarahkan seseorang tentang perilaku yang diterima dan yang tidak diterima. Norma adalah aturan masyarakat tentang sikap baik dann buruk, tindakan yang boleh dan tidak boleh. Norma terbagi ke dalam dua macam. Pertama adalah norma (enacted norm) yang disepakati berdasarkan aturan pemerintah dan ketatanegaraan, biasanya berbentuk peraturan, undang-undang. Norma kedua disebut cresive norm, yaitu norma yang ada dalam budaya dan bisa dipahami dan dihayati jika orang tersebut berinteraksi dengan orang-orang dari budaya yang sama. Ada tiga jenis cresive norm: kebiasaan, larangan, dan konvensi.
Kebiasaan adalah berbagai bentuk prilaku dan tindakan yang diterima secara budaya. Kebiasaan tersebut diturunkan dari generasi kegenerasi secara turun menurun. Kebiasaan juga menyangkut berbagai jenis perayaan yang terus menerus dilakukan secara rutin. Upacara perkawinan, upacara pemakaman, upacara pelantikan pejabat, upacara ulang tahun, upacara keagamaan. Larangan adalah berbagai bentuk kebiasaan yang mengandung aspek moral, biasanya berbentuk tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh seorang dalam suatu masyarakat. Pelnggaran terhadap larangan tersebutakan mengakibatkan sanksi social. Larangan yang berlaku di masyarakat Indonesia bisa bersumber dari budaya atau dari nilai-nilai agama. Konvensi menggambarkan norma dalam kehidupan sehari-hari. Konvenmsi menggambarakan anjuran atau kebiasaan bagaiman seorang harus bertindak sehari-hari dan biasanya berkaitan dengan prilaku konsumen yaitu prilaku rutin yqang dilakukan oleh seornag konsumen. Beberapa contoh konvensasi adalah makan bubur dengan sambal, minum teh dan kopi selalu dengan gula.
Mitos adalah unsure penting budaya lainnya. Mitos menggambarkan sebuah cerita atau kepercayaan yang mengandung nilai dan idealisme bagi suatu masyarakat. Mitos sulit kali dibuktikan kebenarannya. Masyarakat jawa memilki mitos yang banyak mengenai raja-raja mereka termasuk mitos dari Wali Songo. Wali Songo adalah Sembilan orang muslim yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Banyak mitos atau cerita yang beredar mengenai kehebatan metafisik dari Wali Songo tersebut. Membedakan mana cerita yang benar dan mana cerita khayalan adalah sangat sulit. Symbol adalah segala sesuatu (benda, nam, warna, konsep) yang memiliki arti penting lainnya (makna budaya yang dinginkan). Bendera warna kuning yang dipasangkan di suatu tempat adalah suatu symbol atau memiliki arti bahwa ada warga yang meninggal di daerah tersebut. Warna merah adalah symbol keberanian.
Produk dan jasa memainkan peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi budaya, karena produk mampu membawa pesan makna budaya. Makna budaya adalah nilai-nilai, norma-norma, dan kepercayaan yang dikomunikasikan secara simbolik. Makna budaya akan di pindahkan ke produk dan jasa, dan produk akan di pindahkan ke konsumen. Makna budaya atauu makna simbolik yang telah melekat pada sebuah produk akan di pindahkan ke dalam konsumen dalam bentuk pemilikan produk (possession ritual), pertukaran (exchange ritual), pemakaian (grooming ritual), dan pembuangan (divestment ritual).
Masyarakat modern yang hidup di hamper di semua negara memiliki kesamaan budaya, yaitu budaya popular. Budaya popular dinikmati bersama oleh semua masyarakat yang melewati batas negara, bangsa, agama, ras, dan perbedaan-perbedaan lainnya. Budaya popular sebagai budaya masyarakat banyak. Budaya popular mudah dipahami oleh sebagian besar anggota masyarakat, mereka tidak memerlukan pengetahuan yang khusus untuk memahami kebudayaan popular tersebut. Beberapa budaya popular adalah iklan, televise, music, radio, pakaian, dan asesoris, permainan, film, computer. Pemahan tentang budaya suatu masyarakat dan bangsa akan memberikan inspirasi mengenai produk yang dibutuhkan oleh konsumen.
ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id