Selasa, 26 April 2011

Resume Bab 8 Besti Verawati


BUDAYA
Summarized By Besti Verawati (Majoring In Departement Of Community Nutrition)
Based on Ujang Sumarwan. 2003. Prilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam pemasaran (Consumer Behavior:Theory and Aplication in Marketing)
            Budaya adalah seala nilai, pemikiran, symbol yang mempengaruhi prilaku, kepercayaan, dan kebiasaan seorang dan masyarakat. Budaya bukan hanya yang bersifat abstrak seperti nilai, pemikiran dan kepercayaan; budaya bisa berbentuk objek material, rumah, kendaraan, peralatan elektronik, pakaian, adalah contoh-contoh produk yang bisa dianggap sebagai budaya suatu masyarakat. Undang-undang, makanan, minuman, musik, teknologi, dan bahasa adalah  beberapa contoh lain dari budaya suatu masyarakat. Suatu nilai-nilai bisa dianggap sebagai makna budaya (cultural meaning) jika semua orang dalam sebuah masyarakat memiliki pemahaman yang sama terhadap nilai-nilai tersebut.
            Unsure-unsur budaya adalah nilai, norma, motos, symbol. Nilai adalah kepercayaan atau segala sesuatu yang dianggap penting oleh seseorang atau suatu masyarakat. Norma lebih spesifik dari nilai. Norma akan mengarahkan seseorang tentang perilaku yang diterima dan yang tidak diterima. Norma adalah aturan masyarakat tentang sikap baik dann buruk, tindakan yang boleh dan tidak boleh. Norma terbagi ke dalam dua macam. Pertama adalah norma (enacted norm) yang disepakati berdasarkan aturan pemerintah dan ketatanegaraan, biasanya berbentuk peraturan, undang-undang. Norma kedua disebut cresive norm, yaitu norma yang ada dalam budaya dan bisa dipahami dan dihayati jika orang tersebut berinteraksi dengan orang-orang dari budaya yang sama. Ada tiga jenis cresive norm: kebiasaan, larangan, dan konvensi.
Kebiasaan adalah berbagai bentuk prilaku dan tindakan yang diterima secara budaya. Kebiasaan tersebut diturunkan dari generasi kegenerasi secara turun menurun. Kebiasaan juga menyangkut berbagai jenis perayaan yang terus menerus dilakukan secara rutin. Upacara perkawinan, upacara pemakaman, upacara pelantikan pejabat, upacara ulang tahun, upacara keagamaan. Larangan adalah berbagai bentuk kebiasaan yang mengandung aspek moral, biasanya berbentuk tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh seorang dalam suatu masyarakat. Pelnggaran terhadap larangan tersebutakan mengakibatkan sanksi social. Larangan yang berlaku di masyarakat Indonesia bisa bersumber dari budaya atau dari nilai-nilai agama. Konvensi menggambarkan norma dalam kehidupan sehari-hari. Konvenmsi menggambarakan anjuran atau kebiasaan bagaiman seorang harus bertindak sehari-hari dan biasanya berkaitan dengan prilaku konsumen yaitu prilaku rutin yqang dilakukan oleh seornag konsumen. Beberapa contoh konvensasi adalah makan bubur dengan sambal, minum teh dan kopi selalu dengan gula.
            Mitos adalah unsure penting budaya lainnya. Mitos menggambarkan sebuah cerita atau kepercayaan yang mengandung nilai dan idealisme bagi suatu masyarakat. Mitos sulit kali dibuktikan kebenarannya. Masyarakat jawa memilki mitos yang banyak mengenai raja-raja mereka termasuk mitos dari Wali Songo. Wali Songo adalah Sembilan orang muslim yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Banyak mitos atau cerita yang beredar mengenai kehebatan metafisik dari Wali Songo tersebut. Membedakan mana cerita yang benar dan mana cerita khayalan adalah sangat sulit. Symbol adalah segala sesuatu (benda, nam, warna, konsep) yang memiliki arti penting lainnya (makna budaya yang dinginkan). Bendera warna kuning yang dipasangkan di suatu tempat adalah suatu symbol atau memiliki arti bahwa ada warga yang meninggal di daerah tersebut. Warna merah adalah symbol keberanian.
            Produk dan jasa memainkan peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi budaya, karena produk mampu membawa pesan makna budaya. Makna budaya adalah nilai-nilai, norma-norma, dan kepercayaan yang dikomunikasikan secara simbolik. Makna budaya akan di pindahkan ke produk dan jasa, dan produk akan di pindahkan ke konsumen. Makna budaya atauu makna simbolik yang telah melekat pada sebuah produk akan di pindahkan ke dalam konsumen dalam bentuk pemilikan produk (possession ritual), pertukaran (exchange ritual), pemakaian (grooming ritual), dan pembuangan (divestment ritual).
            Masyarakat modern yang hidup di hamper di semua negara memiliki kesamaan budaya, yaitu budaya popular. Budaya popular dinikmati bersama oleh semua masyarakat yang melewati batas negara, bangsa, agama, ras, dan perbedaan-perbedaan lainnya. Budaya popular sebagai budaya masyarakat banyak. Budaya popular mudah dipahami oleh sebagian besar anggota masyarakat, mereka tidak memerlukan pengetahuan yang khusus untuk memahami kebudayaan popular tersebut. Beberapa budaya popular adalah iklan, televise, music, radio, pakaian, dan asesoris, permainan, film, computer. Pemahan tentang budaya suatu masyarakat dan bangsa akan memberikan inspirasi mengenai produk yang dibutuhkan oleh konsumen.
ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id

Minggu, 24 April 2011

tugas tambahan


Tugas M.K. Perilaku Konsumen         Hari/Senin       : Kamis, 24 Maret 2011

PERBEDAAN EKSPRESI SEBAGAI RESPON TERHADAP SUATU IKLAN PRODUK

Oleh :
Besti Verawati
I14080099

Koordinator Mata Kuliah:
Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M,Sc.





1














DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011


BEBERAPA CONTOH EKSPRESI WAJAH






Gambar 1. Ekspresi wajah  puas dengan produk susu






Gambar 2. Ekspresi tidak puas dengan produk susu






Gambar 3. Ekspresi wajah setelah makan permen asam


 







Gambar 4. Ekspresi wajah setelah makan saos pedas





  1. Respon terhadap produk kamera
Dito, aih malu ah        pede biore
Malu (sikap negatif)                            Percaya Diri (sikap positif)


  1. Respon terhadap produk pembersih wajah
malu gigi     gigi kuAT
Kesal (sikap negatif)                                       Puas (sikap positif)

  1. Respon terhadap produk susu
            Senang (sikap positif)                         Sedih (sikap negatif)

bab 7 Besti Verawati


SIKAP KONSUMEN
                        Sikap (attitude) konsumen adalah fakor penting yang mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap terkait dengan konsep kepercayaan (belief), dan perilaku (behavior). Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut. Kepercayan konsumen adalah pengatahuan konsumen terhadap suatu objek, atributnya, manfaatnya. Kepercayaan, sikap, dan prilakujuga terkait dengan konsep atribut produk (product attribute). Atribuk produk adalahh karekteristik dari suatu produk.
            Beberapa karekteristik sikap adalah sikap memiliki objek, konsistensi sikap,sikap positif, negatif dan netral, intensitas sikap, resistensi sikap, persistensi sikap, keyakinan sikap, sikap dan situasi. Beberapa fungsi sikap yang dipaki dalam strategi pemasaran adalah fungsi utilatirian, fungsi mempertahan ego, fungsi ekspresi diri, dan fungsi pengetahuan. Strategi mempengaru sikap konsumen adalah kombinasi fungsi, mengasosiakan produk poda suatu kelompok atau pperistiwa, memecahkan konflik di dua perbedaan sikap yang berlawanan, mengubah kepercayan merek, menambah atribut pada subjek.
            Menurut tripcomponen attitude model sikap terdiri atas tiga komponen: kognitif, afektif, konaktif. Kognitif adalah pengetahuan dan persepsi konsumen, yang diperoleh melalui pengalaman dengan suatu objek sikap dan informasi dari berbagai sumeber. Pengetahuan dan persepsi ini biasanya berbentu kepercayan, yaitu konsumen mempercai suatu produk memiliki suatu atribut. Kognitif ini juga sering disebut sebagai kepercayaan dan pengetahuan konsumen. Afektif menggambarkan emosi dan perasaan konsumen.
            Pengukuran sikap yang popular digunakan oleh peneliti konsumen adlah model multi atribut sikap dan Fishbein, yang terdiri atas tiga model :the attitude-toward-object model, the attitude- toward-behavior-model, end the theory-of-reasoned-action model. Model sikap multiatribut karena evaluasi konsumen terhadap objek berdasarkan kepada evaluaisinya terhadap banyak atribut yang dimilki oleh objek tersebut.
            Model the attitude-toward-object model digunakan untuk mengukur sikap konsumen terhadap sebuah produk atau berbagai merek produk. Model ini secara singkat mengatakan bahwa sikap konsumen terhadap suatu objek akan ditentukan oleh dua hal yaitu kepercayan terhadap atribut yang dimiliki suatu produk dan evaluai pentingnya atribut dari suatu produk tersebut.
             
           
ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id

bab6Besti Verawati


PENGETAHUAN KONSUMEN
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimilki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Mengapa memahami pengetahuan konsumen penting bagi pemasar? Karena apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, di mana membeli, dan akan membeli akan tergantung kepada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut. Pengetahuan konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian.
Pengetahuan konsumen terbagi ke dalam tiga macam (1) pengethaun produk, (2) pengetahuan pembeliian, (3) pengetahuan pemakaian. Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan itu meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan kepercayaan mengenai produk. Ada tiga jenis pengetahuan produk, yaitu pengetahuan tentang karekteristik atau atribut produk, pengetahuan tentang manfaat produk, dan pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen. Seorang konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada karekteristik atau cirri atau atribut pada produk tersebut. Atribuk suatu produk dibedakan ke dalam atribut fisik dan atribut abstrak. Atribut fisik menggambarkan cirri-ciri fisik dari suatu produk, misalnya ukuran dari handphone nokia 3210(panjang, lebar, tebal dalam mm). atribut abstrak menggambarkan karekteristik subjektif dari suatu produk berdasarkan persepsi konsumen.
Konsumen akan merasakan dua jenis manfaat setelah mengkonsumsi suatu produk, yaitu manfaat fungsional (functional consequences) dan manfaat psikososial (psychosocial consequences). Manfaat suatu produk dapat dijadikan dasar untuk melakukan segmentasi pasar, disebut sebesar benefit segmentation. Manfaat negatif yang dirasakan oleh konsumen disebut juga sebagai risikoyang akan didapat oleh konsumen akibat mengkonsumsi atau tidak mengkonsumsi suatu produk. Konsumen seringkali merasakan manfaat negatif  tersebut berdasarkn kepada persepsinya mengenai manfaat tersebut. Inilah yang disebut persepsi risiko (perceived risk). Persepsi risiko terdiri atas risiko fungsi, resiko keuangan, risiko fisik, risiko psikososil, risiko social, risiko waktu, dan risiko kesempatan. Pengetahuan tentang apa manfaat yang diketahui oleh konsumen atau apa yang dicari oleh konsumen dari suatu produk memberikan implikasi penting bagi strategi pemasaran.
Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk, dan penyusunan yang benar produk dalam toko tersbut. Prilaku membeli mempunyai urutan sebagai berikut: store contect, product contect, dan transaction. Store contect meliputi mencari outlet, pergi ke outlet, dan memasuki outlet. Pada product contect konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk, dan membawah ke kasir. Sedangkan pada transaction, konsumen akan membayar produk itu dengan tunai, kartu kredit, kartu debet, atau alat pembayaran lainnya.
Suatu produk akan memberiakn manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Agar produk tersebut dapat memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi pada konsumen, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Kesalahan yang dilakukan oleh konsumen dalam menggunakan suatu produk akan menyebabkan produk tidak berfungsi dengan baik. Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen. 

ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id